Tampilkan postingan dengan label ISLAM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISLAM. Tampilkan semua postingan
0

Nasehat-Nasehat Imam Ghozali

Minggu, 15 Juli 2012
Nasehat-Nasehat Imam Ghozali - Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
0

Bagaimana Jika Sebuah Blog Ditinggal Mati ?

Selasa, 03 Juli 2012
Bagaimana Jika Sebuah Blog Ditinggal Mati - Membicarakan tentang yang namanya kematian siapa sih yang tahu kapankankah diri kita akan mati atau sering juga disebut meninggal dunia, Tidak satupun seseorang akan mengetahui kapan dirinya akan mati dan umur berapakah dia akan mati. Hanya Tuhan Yang Maha Esa saja yang mengetahui tentang kematian seseorang dan semua itu sudah ditentukan.

Kembali dengan membahas judul yang diatas yaitu "Bagaimana Jika Sebuah Blog Ditinggal Mati?". buat para teman-teman blogger semua yang mempunyai blog,situs atau web, apakah kalian semua pernah memikirkan kedepan tentang masa hidup kalian dan juga blog yang kalian kelola selama bertahun-tahun, dan apakah kalian pernah mengkoreksi isi dari blog kalian yang selama ini terposting dengan tangan kalian sendiri, apakah isi dari sebuah artikel atau tulisan blog kalian itu bisa bermanfaat untuk orang banyak atau apakah tidak bermanfaat sama sekali.

Kalau menurut saya semua isi blog/situs itu sedikit banyaknya pasti berguna untuk para pencari informasi secara online dan berguna untuk mencari ilmu pengetahuan, tinggal tergantung pada pembacanya untuk mencoba/mempraktekannya atau tidak,kalau hanya seputar informasi sih,bisa menambah wawasan saja untuk para pembacanya.

Kembali lagi pada judul artikel ini"Bagaimana Jika Sebuah Blog Ditinggal Mati ?" Ini dia pokok inti dari judul tersebut, dari ulasan-ulasan singkat diatas sudah bisa kita ambil contoh :

""Seumpamanya kamu seorang blogger yang sering berbagi dan menulisnya diblog kamu tersebut, karena blog kamu itu lumayanlah di bilang SEO-FRIENDLY sehingga bisa menghasilkan pengunjung ribuan dalam sehari. maka secara sengaja atau tidak segaja pasti tulisan-tulisan yang telah kamu tulis itu akan dibaca dengan ribuan orang tersebut, Dan apabila tulisan yang telah kamu posting itu bisa bermanfaat dan memberikan ilmu yang berguna untuk kebaikan, maka hasilnya akan baik juga dan apabila sebaliknya ilmu yang kamu tulis / posting itu buruk maka akan buruk juga yang kamu dapatkan""

Jika ilmu-ilmu yang telah kamu tulis diblog tersebut belum sempat kamu hapus sedangkan dirimu sudah meninggal dunia terlebih dahulu, apakah yang akan terjadi kedepannya. yang pastinya blog tersebut masih akan bisa dibaca oleh pengguna internet diseluruh dunia.

Jika isi blog tersebut bisa membawa kebaikan dan bermanfaat maka akan mejadi Ladang amal untuk kepada penulisnya.
Tahukah kamu, bila saatnya nanti kita mati meninggalkan dunia yang fana ini, hanya ada tiga amal perbuatan yang tak akan pernah terputus pahalanya mengalir untuk kita. Apakah itu ?

Abi Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah saw :


�Apabila mati seorang anak Adam , maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara : Shadaqoh zariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.� (HR. Muslim)  (filsafat.kompasiana)

Apabila yang kita tinggalkan didunia ini sesuatu keburukan-keburukan,sedangkan keburukan itu masih bisa dikonsumsi oleh orang yang masih hidup.Hanya ALLAH SWT yang tahu akan hukumnya dari semua itu.

Semoga artikel saya diblog bikarscreativ.blogspot.com ini bisa bermanfaat untuk siapa saja yang membaca. 1 pesan dari saya, jika ingin menjadi seseorang blogger janganlah berambisi besar untuk mencari visitor yang banyak sehingga segala cara buruk-burukpun di positng diblog apalagi dengan gambar-gambar porno dari artis ibukota yang bisa memikat pengunjung blog. Tetapi pikirkanlah semuanya itu dari awal.apakah itu BAIK atau BURUK

0

Manusia Yang Baik Adalah ?

Selasa, 19 Juni 2012
Manusia Yang Baik Adalah ? Manusia Yang Banyak Bermanfaat Untuk Orang Lain - Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniai Allah kepekaan untuk mengamalkan aneka pernik peluang kebaikan yang diperlihatkan Allah kepadanya. Beruntung pula orang yang dititipi Allah aneka potensi kelebihan oleh-Nya, dan dikaruniakan pula kesanggupan memanfaatkannya untuk sebanyak-banyaknya umat manusia.

Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauhmana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, � Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain � (HR. Bukhari).
Seakan hadis ini mengatakan bahwa jikalau ingin mengukur sejauhmana derajat kemuliaan akhlak kita, maka ukurlah sejauhmana nilai manfaat diri ini? Kalau menurut Emha Ainun Nadjib, harusnya tanyakan pada diri ini apakah kita ini manusia wajib, sunat, mubah, makhruh, atau malah manusia haram?

Apa itu Manusia Wajib? Manusia wajib ditandai jikalau adanya sangat dirindukan, sangat bermanfaat, bahkan perilakunya membuat hati orang disekitarnya tercuri. Tanda-tanda yang nampak dari seorang �Manusia Wajib�, diantaranya dia seorang pemalu yang jarang mengganggu orang lain, sehingga orang lain merasa aman darinya. Perilaku kesehariannya lebih banyak kebaikannya. Ucapannya senantiasa terpelihara, ia hemat betul kata-katanya, sehingga lebih banyak berbuat daripada hanya berbicara.

Sedikit kesalahannya, tidak suka mencampuri yang bukan urusannya, dan sangat nikmat kalau ia berbuat kebaikan. Hari-harinya tidak lepas dari menjaga silaturahmi, sikapnya penuh wibawa, penyabar, selalu berterima kasih, penyantun, lemah lembut, bisa menahan dan mengendalikan diri, serta penuh kasih sayang.

Sama sekali bukan kebiasaan bagi yang akhlaknya baik perilaku melaknat, memaki-maki, memfitnah, menggunjing, bersikap tergesa-gesa, dengki, bakhil, ataupun menghasut. Justru ia selalu berwajah cerah, ramah tamah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan marahnya pun karena Allah SWT, Subhanallah demikian indah hidupnya.

Karenanya, siapapun di dekatnya pastilah akan tercuri hatinya. Kata-katanya akan senantiasa ter ngiang-ngiang. Keramahannya pun benar-benar menjadi penyejuk bagi hati yang sedang membara. Jikalau saja orang berakhlak mulia ini tidak ada, maka siapapun akan merasa kehilangan, akan terasa ada sesuatu yang kosong di rongga kalbu ini. Orang yang wajib, adanya pasti penuh manfaat dan kalau tidak ada, siapapun akan merasa kehilangan. Begitulah kurang lebih perwujudan akhlak yang baik, dan ternyata ia hanya akan lahir dari semburat kepribadian yang baik pula.

Kalau Orang yang Sunah, keberadaannya bermanfaat, tapi kalaupun tidak ada tidak tercuri hati kita. Tidak ada rongga kosong akibat rasa kehilangan. Hal ini terjadi mungkin karena kedalaman dan ketulusan amalnya belum dari lubuk hati yang paling dalam. Karena hati akan tersentuh oleh hati lagi. Seperti halnya, kalau kita berjumpa dengan orang yang berhati tulus, perilakunya benar-benar akan meresap masuk ke rongga kalbu siapapun.

Sedangkan Orang yang Mubah ada dan tidak adanya tidak berpengaruh. Di kantor kerja atau bolos sama saja. Seorang pemuda yang ketika ada di rumah keadaan menjadi berantakan, dan kalau tidak adapun tetap berantakan. Inilah pemuda yang mubah. Ada dan tiadanya tidak membawa manfaat, dan tidak juga membawa mudharat.

Adapun Orang yang Makruh, keberadaannya justru membawa mudharat dan kalau dia tidak ada tidak berpengaruh. Artinya, kalau dia datang ke suatu tempat maka orang merasa bosan atau tidak senang. Misalnya, ada seorang ayah sebelum pulang dari kantor suasana rumah sangat tenang, tetapi seketika klakson dibunyikan tanda bahwa ayah sudah datang, anak-anak malah lari ke tetangga, ibu cemas, dan pembantu pun sangat gelisah. Inilah seorang ayah yang keberadaannya menimbulkan masalah.

Seorang anak yang makruh, kalau pulang sekolah justru masalah pada bermunculan, dan kalau tidak pulang suasana malah menjadi aman tentram. Ibu yang makruh diharapkan anak-anaknya untuk segera pergi arisan daripada ada di rumah. Sedangkan karyawan yang makruh, kehadirannya di tempat kerja hanya melakukan hal yang sia-sia daripada bersungguh-sungguh menunaikan tugas kerja.

Lain lagi dengan Orang bertipe Haram, keberadaannya malah dianggap menjadi musibah, sedangkan ketiadaannya justru disyukuri. Jika saja dia pergi ngantor, justru perlengkapan kantor pada hilang, maka ketika orang ini dipecat semua karyawan yang ada malah mensyukurinya. Masya Allah, tidak ada salahnya kita merenung sejenak, tanyakan pada diri ini apakah kita ini anak yang menguntungkan orang tua atau malah hanya jadi benalu saja? Masyarakat merasa mendapat manfaat tidak dengan kehadiran kita? Adanya kita di masyarakat sebagai manusia apa, wajib, sunah, mubah, makhruh, atau haram? Kenapa tiap kita masuk ruangan teman-teman malah pada menjauhi, apakah karena perilaku sombong kita?

Kepada ibu-ibu, hendaknya tanyakan pada diri masing-masing, apakah anak-anak kita sudah merasa bangga punya ibu seperti kita? Punya manfaat tidak kita ini? Bagi ayah cobalah mengukur diri, saya ini seorang ayah atau seorang gladiator? Saya ini seorang pejabat atau seorang penjahat? Kepada para mubaligh, harus bertanya? benarkah kita menyampaikan kebenaran atau hanya mencari penghargaan dan popularitas saja?

Nampaknya, saat bercermin seyogyanya tidak hanya memperhatikan wajah saja, tapi pandanglah akhlak dan perbuatan yang telah kita lakukan. Sayangnya, jarang orang berani jujur dengan tidak membohongi diri, seringnya malah merasa pinter padahal bodoh, merasa kaya padahal miskin, merasa terhormat padahal hina. Padahal untuk berakhlak baik kepada manusia, awalnya dengan berlaku jujur kepada diri sendiri.

Kalaupun mendapati orang tua kita berakhlak buruk. Sadarilah bahwa darah dagingnya melekat pada diri kita, karenanya kita harus berada di barisan paling depan untuk membelanya demi keselamatan dunia dan akhiratnya. Bagi orang tua yang belum Islam, kewajiban seorang anaklah yang bertanggung jawab mengikhtiarkannya jalan hidayah. Apabila orang tua berlumur dosa dan belum mau melakukan shalat, maka seorang anaklah yang berada pada barisan pertama membantu orang tua kita menjadi seorang ahli ibadah dan ahli taubat.

Ingatlah, walau bagaimanapun kita punya hutang budi pada orang tua kita. Keburukan yang ada pada mereka, jangan menjadikan kebencian, jangan pula menyalahkan dan menyesali diri, �Kenapa saya lahir dari orang tua yang sudah cerai?� misalnya. Atau adapula anak yang sibuk menyalahkan diri, karena tidak pernah tahu keberadaan orang tuanya. Sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah jika hanya menyalahkan keadaan. Lebih baik kita tanyakan pada diri ini, apakah sudah punya manfaat tidak kita ini? Makin banyak manfaat yang kita lakukan dengan ikhlas, Insya Allah itulah rizki kita.

Begitu pula terhadap lingkungan, kita harus punya akhlak tersendiri. Seperti pada binatang, kalau tidak perlu tidak usah kita menyakitinya. Ada riwayat seorang ibu ahli ibadah, tapi Allah malah mencapnya sebagai ahli neraka. Mengapa? Ternyata karena si ibu ahli ibadah ini pernah mengurung kucing dalam sebuah tempat, sehingga si kucing tidak mendapatkan jalan keluar untuk mencari makan, padahal oleh si ibu tidak pula diberi makan, sampai akhirnya kucing itu mati. Karenanya, walau si ibu ini ahli ibadah, tapi Allah melaknatnya karena akhlak pada makhluknya jelek.

Kadang aneh kita ini, ketika duduk di taman nan hijau, entah sadar atau tidak kita cabuti rumput atau daun-daunan yang ada tanpa alasan yang jelas. Padahal rumput, daun, dan tumbuh-tumbuhan yang ada di alam semesta ini semuanya sedang bertasbih kepada-Nya. Yang paling baik adalah jangan sampai ada makhluk apapun di lingkungan kita yang tersakiti. Termasuk ketika menyiram atau memetik bunga, tanaman, atau tumbuhan lainnya, hendaklah dengan hati-hati, karena tanaman juga mengerti apa yang dilakukan kita kepadanya. Dikisahkan ketika Nabi SAW pindah mimbar, yang asalnya menyandar pada sebuah pohon kurma, maka pohon kurma itu diriwayatkan sangat sedih dan menangis, karena ia telah ditinggalkan sebagai alat bantu Rasulullah SAW dalam menyampaikan ilmu kepada para sahabatnya.

Kejadian lain adalah ketika seorang hamba yang shalih dihampiri seekor singa yang mengaum-ngaum seakan hendak menerkamnya. Tentu saja semua orang yang melihat kejadian ini berlari ketakutan. Anehnya, hamba yang shalih ini sama sekali tidak kelihatan merasa takut, kenapa? Karena dia yakin bahwa singa juga makhluk dalam genggaman Allah dan sama-sama sedang bertasbih kepada-Nya. Seraya mengajak berbicara layaknya pada makhluk yang bisa diajak bicara, �Mau apa kesini? Kalau tidak ada kewajiban dari Allah dan hanya untuk mengganggu masyarakat, alangkah baiknya engkau pergi�, maka pergilah singa itu, Subhanallah. Demikianlah, orang yang takutnya hanya kepada Allah, makhluk pun tunduk kepadanya.

Seperti halnya ketika ada ular di halaman rumah, maka bagi orang yang akhlaknya baik dan dia merasa tidak terganggu, sama sekali dia tidak akan membunuhnya, malah ditolongnya si ular ini untuk bisa kembali ke habitatnya, itu yang lebih baik. Kalaupun dirasa mengganggu sehingga tidak ada jalan lain kecuali harus dibunuh, maka ia akan membunuhnya dengan cara terbaik, dan tidak lupa disebutnya asma Allah. Jadilah proses membunuh ular ini sebagai ladang amal.

Betapa indah pribadi yang penuh pancaran manfaat, ia bagai cahaya matahari yang menyinari kegelapan, menjadikannya tumbuh benih-benih, bermekarannya tunas-tunas, merekahnya bunga-bunga di taman, hingga menggerakkan berputarnya roda kehidupan. Demikianlah, cahaya pribadi kita hendaknya mampu menyemangati siapapun, bukan hanya diri kita, tetapi juga orang lain dalam berbuat kebaikan dengan full limpahan energi karunia Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah energi-Nya, Subhanallah. Ingatlah, hidup hanya sekali dan sebentar saja, sudah sepantasnya kita senantiasa memaksimalkan nilai manfaat diri ini, yakni menjadi seperti yang disabdakan Nabi SAW, sebagai Khairunnas. Sebaik-baik manusia! Insya Allah. ***(sumber)
0

Kisah Seorang Ibu Janda Yang Bersedekah Sejuta Rupiah

Jumat, 15 Juni 2012
Kisah Seorang Ibu Janda Yang Bersedekah Sejuta Rupiah - Seorang ibu berusia 59 tahun bernama Hastuti di Jati Asih Bekasi saat itu sedang gamang. Ia tengah berdiri di sebuah konter bank setelah menarik dana sebesar 1 juta rupiah dari Teller. Rasa sedih menghinggapinya lagi. Hampir saja ia menangis meratapi jumlah saldo tabungannya yang kini tersisa 7 juta sekian.

Bukan masalah duit yang tersisa yang sebenarnya yang membuat ia hampir menangis. Namun, sungguh saldo itu semakin jauh saja dari Biaya Setoran Haji yang berjumlah 28 juta.

Sudah berkali-kali ia mencoba menyisihkan uang yang ia miliki untuk dapat berhaji. Namun sudah berulang kali angka saldo itu tidak pernah lebih dari Rp 8 juta. Setiap kali sampai angka tersebut, selalu ada saja keperluan mendesak yang harus ia tutupi. Jadi, saldo di tabungan bukannya makin bertambah, yang ada selalu kurang dan berkurang. Semalam Hastuti tak kuasa menahan gundahnya. Ia laporkan kegalauannya kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dalam doa & munajat.

Seolah mendapat ilham dari Allah, paginya ia menarik dana sebesar 1 juta. Kali ini dana yang ia tarik bukan untuk keperluannya pribadi, namun uang sejumlah itu akan ia infakkan kepada anak-anak yatim yang berada di lingkungannya.

Sejak pagi, ibu Hastuti sudah keluar dari rumah. Menjelang sore, baru ia kembali setelah mengambil uang di bank dan kemudian membagikannya kepada anak-anak yatim di sekitar.

Ia tiba di rumah pada pukul setengah empat sore. Ia langsung menuju kamar. Usai ganti baju dan shalat Ashar, ia panggil pembantunya yang bernama Ijah untuk membuatkan secangkir teh.

Ijah pun datang dan membawakan teh untuk sang Majikan. Dalam rumah seluas 200 meter itu, hanya mereka berdua yang mendiami. Ibu Hastuti adalah seorang perempuan yang sudah belasan tahun menjanda. Ia memilik 3 orang putra dan 2 putri. Kini semuanya telah berkeluarga dan meninggalkan rumah. Ibu Hastuti tinggal sendiri bersama Ijah dalam masa tuanya. Hal ini mungkin adalah sebuah potret lumrah masyarakat modern Indonesia zaman sekarang.

Saat Ijah datang membawa teh pesanan majikannya. Setelah meletakkan cangkir teh di meja, Ijah mendekat ke arah majikannya untuk memyampaikan sebuah berita.

"Bu..., tadi saat ibu pergi, den Bagus datang kira-kira jam 9. Ia tadinya mencari ibu, tapi karena ibu gak ada di rumah, ia nulis surat dan nitipkan sebuah amplop cokelat."

Ibu Hastuti pun kemudian mengatakan, "Oalah... Kok nggak bilang-bilang kalau mau datang. Aku khan juga kangen. Sudah lama gak ketemu. Ayo, mana Jah suratnya. Mungkin dia juga kesel sudah datang jauh-jauh tapi gak ketemu dengan bundanya."

Ijah pun masuk kembali untuk mengambil surat den Bagus dan amplop yang dititipkan. Amplop cokelat itu seperti berisikan sejumlah uang. Bentuknya pun tebal. Apalagi dalam amplop tersebut bertuliskan logo sebuah bank. Namun hasrat untuk membuka amplop itupun ditahan oleh Bu Hastuti. Tangannya kemudian bergerak ke selembar kertas yang disebut sebagai surat oleh Ijah.

Bu Hastuti mulai membacanya. Diawali dengan basmalah dan salam, surat itu dibuka. Tak lupa ucapan dan doa kesehatan untuk bunda dari anak-anaknya.

Tak lebih dari 2 menit, surat itu telah selesai dibaca oleh ibu Hastuti. Namun dalam masa yang singkat itu, air mata membanjiri kedua matanya, mengalir deras menetesi pipi dan beberapa bulir terlihat jatuh di surat yang ia pegang. Kemudian ia pun mengintip uang yang berada dalam amplop cokelat itu. Kemudian ia berucap kata "Subhanallah!" berulang-ulang seraya memanjatkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan atas anugerah yang tiada terkira.

Seusai mengontrol hatinya, ia segera menelpon Bagus, anak pertamanya. Saat nada sambung terdengar, ia menarik nafas yang dalam. Begitu tersambung, bu Hastuti langsung mengucapkan salam dan mengatakan,

"Terima kasih ya Nduk... Subhanallah, padahal baru semalam ibu berdoa mengadu kepada Allah kepingin berhaji, tapi ibu malu mau cerita kepada kalian semua. Takut ngerepotin... Eh, kok malah pagi-pagi kalian semua sudah nganterin duit sebanyak itu. Makasih ya, Nak... Nanti ibu juga mau telponin adik-adikmu yang lain. Semoga murah rezeki dan tambah berkah!"

Di seberang sana, Bagus putra pertamanya berkata,
"Sama-sama bu... Itu hanya kebetulan kok. Beberapa hari lalu, saya ajak adik-adik untuk rembugan supaya dapat menghajikan ibu. Kebetulan kami semua lagi diberi kelapangan, maka Alhamdulillah uang itu dapat terkumpul. Mudah-mudahan ibu bisa berhaji selekas mungkin...."

Nada suara Bagus terdengar ceria oleh ibunya. Seceria hati Hastuti kini. Sudah lama ia bersabar untuk dapat berhaji ke Baitullah.

Alhamdulillah setelah penantian sekian lama, Allah lapangkan jalan bu Hastuti untuk datang ke rumah-Nya dengan begitu mudah. Dengan dana Rp 30 juta dari anak-anaknya, niat untuk berhaji pun ia wujudkan pada tahun 2004.
Walillahil Hamd!

Sungguh dalam setiap kesulitan ada kemudahan. Sungguh dalam setiap kesulitan, ada kemudahan! (QS: Al - Insyirah [94] : 5-6)



Sumber : http://al-kauny.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=389:kisah-ibu-janda-yang-bersedekah-rp-1-juta&Itemid=152
0

Kunci Surga Bagi Seorang Istri Yang Mentaati Suaminya

Kamis, 07 Juni 2012
Kunci Surga Bagi Seorang Istri Yang Mentaati Suaminya - Dari hadist-hadist dibawah ini sudah dijelaskan:

�Jika seorang istri melakukan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya.� (HR. Ahmad).

Bahkan dalam hadits lain disebutkan,

�Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.� (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, �Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khaliq (Sang Pencipta).� (HR. Ahmad).

Syariat Islam telah mengatur hak suami terhadap istri dengan menaatinya. Istri harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami ridha kepadanya.

Oleh karena itu, seorang istri harus menuruti perintah suaminya. Jika suami memanggilnya, maka dia harus menjawab panggilannya. Jika suami melarang sesuatu maka dia harus menjauhinya. Jika suami menasihatinya maka dia harus menerima dengan lapang dada. Jika suami melarang tamu yang datang, baik kerabat dekat maupun jauh, baik dari kalangan mahram ataupun tidak, untuk masuk rumah selama dia bepergian, maka istri wajib mematuhinya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, �Ketahuilah bahwa kalian mempunyai hak atas istri kalian dan istri kalian juga mempunyai hak atas kalian. Adapun hak kalian atas istri kalian adalah tidak mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian.� (HR. At-Tirmidzi)


Istri Yang Taat


Istri yang taat adalah istri yang mengetahui kewajibannya dalam agama untuk mematuhi suaminya dan menyadari sepenuh hati betapa pentingnya mematuhi suami. Istri harus selalu menaati suaminya pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat, hingga menciptakan rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga agar perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik dan jauh dari ombak yang membuatnya bergocang begitu hebat. Sebaliknya, Islam telah memberikan hak seorang wanita secara penuh atas suaminya, di mana Islam memerintahkannya untuk menghormati istrinya, memenuhi hak-haknya dan menciptakan kehidupan yang layak baginya sehingga istrinya patuh dan cinta kepadanya.

Kewajiban menaati suami yang telah ditetapkan agama Islam kepada istri tidak lain karena tanggung jawab suami yang begitu besar, sebab suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan dia bertanggung jawab atas apa yang menjadi tanggungannya. Di samping itu, karena suami sangat ditekankan untuk mempunyai pandangan yang jauh ke depan dan berwawasan luas, sehingga suami dapat mengetahui hal-hal yang tidak diketahui istri berdasarkan pengalaman dan keahliannya di bidang tertentu.

Istri yang bijaksana adalah istri yang mematuhi suaminya, melaksanakan perintahnya, serta mendengar dan menghormati pendapat dan nasihatnya dengan penuh perhatian. Jika dia melihat bahwa di dalam pendapat suaminya terdapat kesalahan maka dia berusaha untuk membuka dialog dengan suaminya, lalu menyebutkan kesalahannya dengan lembut dan rendah hati. Sikap tenang dan lembut bak sihir yang dapat melunakkan hati seseorang.

Ketaatan kepada suami mungkin memberatkan seorang istri. Seberapa banyak istri mempersiapkan dirinya untuk mematuhi suaminya dan bersikap ikhlas dalam menjalankannya maka sebanyak itulah pahala yang akan didapatkannya, karena seperti yang dikatakan oleh para ulama salaf, �Balasan itu berbanding lurus dengan amal yang dilakukan seseorang.� Tidak diragukan bahwa istri bisa memetik banyak pahala selain taat kepada suami seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lainnya, namun pahala yang didapatkannya tidak sempurna jika tidak mendapatkan pahala dalam menaati suaminya, menyenangkan hatinya dan tidak melakukan sesuatu yang tidak disukainya.

Anda mungkin menemukan benih-benih kesombongan mulai merasuki istri Anda, maka ketika itu hendaklah Anda berlapang dada kemudian menasihatinya dengan sepenuh hati. Layaknya sebuah perusahaan, pernikahan juga akan mengalami ancaman serius berupa perselisihan dan sengketa antara individu yang ada di dalamnya. Suami adalah pelindung keluarga berdasarkan perintah Allah kepadanya, maka dialah yang bertanggung jawab dalam hal ini. Sebab, keluarga adalah pemerintahan terkecil, dan suamilah rajanya, sehingga dia wajib dipatuhi. Allah Ta�ala telah berfirman,

�Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.� (QS. An-Nisaa` [4]: 31)

batas ketaatan istri terhadap suami


Kewajiban istri untuk menaati suaminya bukan ketaatan tanpa batasan, melainkan ketaatan seorang istri yang shalih untuk suami yang baik dan shalih, suami yang dipercayai kepribadiannya dan keikhlasannya serta diyakini kebaikan dalam tindakannya. Dalam sebuah hadits disebutkan,

�Tidak ada ketaatan dalam hal berbuat maksiat akan tetapi ketaatan adalah pada hal-hal yang baik.� (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud).

Ketaatan istri ini harus dibarengi oleh sikap suami yang suka berkonsultasi dan meminta masukan dari istrinya sehingga memperkuat ikatan batin dalam keluarga. Konsultasi antara suami dan istri pada semua hal yang berhubungan dengan urusan keluarga merupakan sebuah keharusan, bahkan hal-hal yang harus dilakukan suami untuk banyak orang. Tidak ada penasehat yang handal melebihi istri yang tulus dan mempunyai banyak ide cemerlang untuk suaminya. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam suka berkonsultasi dengan istri-istrinya dan mengambil pendapat mereka dalam beberapa hal penting.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam pernah berkonsultasi kepada istrinya, Ummu Salamah pada kondisi yang sangat penting di kala para sahabat enggan menyembelih unta dan mencukur rambutnya. Ketika itu Ummu Salamah meminta Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam untuk melakukannya terlebih dahulu dan tidak berbicara kepada siapa pun. Demi melihat hal itu, para sahabat pun melakukannya. Sungguh pendapat Ummu Salamah sangat brilliant!

Akhirnya, kita dapat memahami bahwa Islam telah mengatur hak-hak suami-istri. Jika masing-masing pasangan melaksanakannya dengan cara terbaik tentu kehidupan rumah tangga akan bahagia, namun jika hak tersebut disalahgunakan dan tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka hal itu dapat menggagalkan sebuah ikatan perkawinan. Intinya adalah mengikuti Al-Qur`an dan hadits dalam menjalankan bahtera pernikahan sehingga tercipta keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Aamiin.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18671/wahai-para-istri-menaati-suami-adalah-kunci-surga/#ixzz1x9rapxK3
0

Kejar Dunia Akhirat Jangan Dilupakan

Kejar Dunia Akhirat Jangan Dilupakan - Ada sebuah hadist dari(HR.Abdullah bin Amr bin Ash) yang menjelaskan:
�Kejarlah dunia seakan engkau akan hidup selamanya dan kejarlah akhirat seakan engkau akan mati besok�
Hadist tersebut menjadi bukti konkrit bahwasanya islam tidak hanya menyuruh kita untuk mengejar kebahagiaan akhirat namun juga kesuksesan dunia. Lihatlah para shohabat nabi, kebanyakan dari mereka adalah seorang yang kaya raya, dari mulai Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan bahkan Rasulullah pun adalah seseorang yang sangat kaya. Bukti bahwa Rasulullah sangat kaya adalah maharnya untuk Khadijah r.a berupa 100 ekor unta ! Namun harta yang melimpah tidak menjadikan Rasulullah dan para shohabatnya menjadi hubud dunya dan melupakan akhirat, bahkan dengan hartanya tersebut, mereka menjadi jauh lebih dekat lagi dengan Allah.

Dewasa ini,banyak distorsi pemikiran yang terjadi di masyarakat. Kebanyakan orang berfikir bahwa jika kita taat beribadah maka kita akan sulit untuk menggapai kesuksesan dunia. Logika berfikirnya seharusnya begini, jika Allah mampu untuk menciptakan alam semesta yang begitu besar ini tanpa retak sedikitpun, maka apa susahnya bagi Allah untuk memberikan kita kesuksesan di dunia yang sangat kecil ini? Permasalahannya terkadang kita enggan untuk berpasrah diri dan bergantung hanya pada Allah, jadi wajar saja jika Allah tidak ridho 100% kepada kita. Dengan logika berfikir seperti itu, ada suatu kalimat perumpamaan yang sangat bagus sekali, �Jika kamu mengejar Dunia maka hanya dunia lah yang kamu dapat, tapi jika kamu mengejar akhirat maka dunia pun bisa kamu dapat, seperti perumpamaan jika kamu menanam rumput maka hanya rumput lah yang akan tumbuh tapi jika menanam gandum maka rumnput dan gandum lah yang akan tumbuh

Namun yang memprihatinkan, jaman sekarang banyak orang-orang yang hanya mau memikirkan dunia dan menganggap akhirat itu adalah sesuatu yang fana dan tidak nyata. Sebagai contoh banyak orang yang rela pulang hingga larut malam untuk mendapatkan harta dan mengejar tahta, tapi
mereka sangat susah sekali untuk bangun di sepertiga malam terakhir untuk bermunajat kepada ALLAH SWT. Mereka tidak peduli dengan nasibnya di akhirat, hanya mau memikirkan kehidupan dunia saja.

Kejar Dunia Akhirat Jangan Dilupakan

Hadist yang menganjurkan kita untuk mengejar dunia dan akhirat diatas juga pernah dibahas oleh Prof. Hamka dalam bukunya yang berjudul �Filsafat dan Mestisisme Dalam Islam� halaman 48 bahwa hal tersebut adalah bukti cinta kita kepada Allah. Cinta itu berarti kosong. Mengkosongkan segala niat dan fikiran dari selain Allah. Hanya Allah, Allah dan Allah yang ada dalam setiap tindakan kita. Kebanyakan manusia jika sudah mengejar dunia, maka akhiratnya dilupakan. Bagaimana cara mencegah hal tersebut terjadi? Yaitu caranya adalah dengan cinta kepada Allah. Witing tresno jalaran soko kulino, menjadi cinta karena biasa. Begitu juga rumusan untuk dapat mencintai Allah, kita harus membiasakan, ya, membiasakan untuk selalu ikhlas kepada Allah. Membiasakan untuk selalu berfikir bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah. Jika sudah bisa begitu maka kita akan cinta kepada Allah dan tidak akan pernah lupa dengan akhirat saat mengejar dunia.

Biasakanlah untuk selalu berkhudnodzon kepada Allah SWT dalam setiap kejadian yang kita alami. Seandainya motor yang baru beberapa minggu kita beli tiba-tiba hilang, khudnudzon saja mungkin ada yang lebih membutuhkan motor tersebut, atau intropeksilah apakah uang untuk membeli motor tersebut sudah 100% halal? Atau sudahkah sebagian dari rezeki tersebut disumbangkan untuk yang membutuhkan? Karena sesungguhnya segala cobaan dari Allah itu adalah anugerah yang berbeda. Karena dengan cobaan sering Allah mengajarkan kita sesuatu yang dapat membuat kita lebih baik lagi. Begitu juga disaat kita diberi cobaan berupa harta yang melimpah. Tetaplah selalu berfikir bahwa harta tersebut adalah mutlak pemberian Allah dan akan ada pertanggung jawabannya di akhirat. Oleh karena itu, jangan sampai terbutakan hati kita oleh kesenangan hidup duniawi dan lupa dengan khidupan

Sumber :http://bagashera.wordpress.com/2012/04/20/dunia-dikejar-akhirat-jangan-dilupa/
0

Mengalahkan Diri Sendiri | Al-iitsaar

Minggu, 20 Mei 2012

Mengalahkan Diri Sendiri | Al-iitsaar - Kita sudah mengerti bahwa dermawan itu adalah kebalikannya kikir. Kedua macam sifat itu masing-masing dapat sampai di puncaknya. Puncak dermawan(sakha') ialah apabila seseorang itu sampai mengalahkan diri sendiri dan lebih mandahulukan keperluan orang lain, padahal ia sendiri amatlah memerlukannya. Misalnya yang terjadi di zaman Rasulullah S.a.w. Sayidina "umar r.a Bercerita : " Ada seseorang yang menghadiahkan sebuah kepala kambing kepada salah seorang sahabar Nabi s.a.w. Dan orang itu sangatlah miskin sekali dan tentunya sangat membutuhkan makanan tersebut. Setelah kepala kambing itu di terima, Lalu olehnya diberikan kepada kawannya, sebab didalam pikirannya bahwa kawannya itulah yang tentu lebih memerlukan makanan itu dari pada dirinya sendiri, sekalipun ia sendiri memerlukannya. Yang diberikan ini memberikannya pula kepada kawannya yang lain. akhirnya kepala kambing tersebut kembali lagi kepada orang pertama, setelah diterima oleh 7 tangan barulah diterima dengan senang hati.

Nah, sifat ketujuh orang fakir miskin sebagaimana diatas itulah yg disebut itsar(mengalahkan diri sendiri) dan bukan lagi sakha', sebab sudah lebih dari itu. Ringkasnya itsar ialah lebih lebih mementingkan keperluan orang lain dari pada keperluan dirinya sendiri, sekalipun ia memerlukannya, sebab menurut anggapan bahwa orang lain itulah yg lebih membutuhkan dari pada dirinya sendiri, sifat demikian ini amatlah terpuji sekali, sampai Allah Ta'ala berfirman yang artinya :

" Kaum mukminin itu sama sekali mengalahkan dirinya sendiri, sekalipun merekan membutuhkan(kepada apa yang mereka berikan itu)".

Mungkin itu saja postingan saya kali ini walaupun singkat mudah-mudahan bisa diambil manfaatnya untuk diri pribadi ataupun untuk pembaca.

ringkasa diatas yg saya ambil dari sebuah buku oleh MOH.ABDAI RATHOMY cetakan ke VII 1991
0

Sifat Manusia Baik Dan Buruk

Selasa, 08 Mei 2012
Sifat Manusia Baik Dan Buruk - Didunia ini banyak sekali yang bisa kita lakukan dengan sesuka hati kita, melakukan hal yang buruk ataupun baik, Tetapi Terkadang semua itu dilakukan diluar kesadaran kita sendiri. Mungkin sifat itu sudah menyatu dalam batin kita sebagai manusia. Jadi Semua yang kita lakukan pasti akan ada akibatnya baik berupa keburukan ataupun kebaikan, jadi Berhati-hatilah dengan sifat yang kita miliki saat ini.seperti contoh sifat-sifat manusia dibawah ini:


SIFAT BURUK YANG DIMILIKI MANUSIA( mazmumah )


- Riyak (berbuat sesuatu untuk pamer ke orang lain)
- Ujub (merasa diri hebat)
- Sum'ah (dari kata sama' atau mendengar. berusaha agar jasa baiknya terdengar oleh orang lain)
- Takabur atau sombong
- Hasad dengki (tidak senang dengan kesenangan orang lain)
- Pemarah
- Pendendam
- Bakhil (pelit)
- Penakut terhadap makhluk
- Cinta dunia & takut mati
- Gila pangkat
- Gila pujian
- Prasangka buruk dengan pihak lain
- Putus asa jika mendapat masalah
- Tamak / rakus

SIFAT BAIK YANG DIMILIKI MANUSIA( mahmudah )


- Jujur )
- Ikhlas
- Tawadhuk (rendah hati , tidak menyombongkan diri)
- Amanah
- Taubat
- Prasangka baik terhadap orang lain
- Pemaaf
- Pemurah
- Syukur
- Zuhud (tidak terpaut pada dunia)
- Tenggang rasa
- Sabar
- Redha dengan ketentuan Allah
- Berani
- Lapang dada
- Lemah lembut
- Kasih sayang
- Selalu ingat mati
- Tawakal
- Takut Allah
- Suka dengan ilmu pengetahuan
- Rasa malu, terutama jika berbuat salah
- Kasih sayang

Diatas sudah jelas mana sifat-sifat yang baik dan buruk yang dimiliki manusia, tinggal kembalikan lagi dengan manusianya untuk introfeksi diri masing-masing dan menilai diri masing-masing termasuk pribadi saya sendiri yang memposting artikel ini.
Sumber:Buku "Pendidikan Rapat Dengan Rohaniah Manusia" karangan Syeikh Imam Ashaari Muhammad at Tamimi bab 3 mengenai Sifat-sifat Roh (Hati)
0

Sejarah Islam Dimasa Silam

Jumat, 20 April 2012



Sejarah Islam Dimasa Silam - Arab. Letaknya yang dekat persimpangan ketiga benua, semenanjung Arab menjadi dunia yang paling mudah dikenal di alam ini. Dibatasi oleh Laut Merah ke sebelah barat, Teluk Persia ke sebelah Timur, Lautan India ke sebelah selatan, Suriah dan Mesopotamia ke utara, dahulu merupakan tanah yang gersang tumbuh-tumbuhan di Pegunungan Sarawat yang melintasi garis pantai sebelah barat. Meski tidak banyak perairan, beberapa sumbernya terdapat di bawah tanah yang membuat ketenangan dan sejak dulu berfungsi sebagai urat nadi permukiman manusia dan kafilah-kafilah.


Semenanjung Arabia dihuni sejak hari-hari pertama dalam catatan sejarah. Sebenarnya penduduk teluk Persia telah membangun negara perkotaan, city-state, sebelum abad ketiga S.M.1 Para ilmuwan menganggap wilayah tersebut sebagai tempat kelahiran suku bangsa Semit, meski sebenarnya tak ada kata mufakat di antara mereka. Istilah Semit mencakup: Babilonia (pendapat Von Kremer, Guide, dan Hommel); semenanjung arabia (Sprenger, Sayce, De Goeje, Brockelmann, dan lain-lain);3 Afrika (Noldeke dan lain-lain);4 Amuru (A.T. Clay); Armenia (John Peaters); bagian sebelah selatan semenanjung of Arabia (John Philby); dan Eropa (Ungnand).
Phillip Hitti, dalam karyanya yang berjudul, Sejarah Bangsa Arab, menyebut,"Kendati istilah semit muncul belakangan di kalangan masyarakat Eropa, hal tersebut biasanya dialamatkan pada orang-orang Yahudi karena yang terkonsentrasi di Amerika. Sebenarnya lebih tepat ditujukan pada penduduk bangsa Arab yang, lebih dari kelompok manusia lain, telah mendapat ciri bangsa Semit secara fisik, kehidupan, adat istiadat, cara berpikir dan bahasa. Orang-orang Arab masih tetap sama sepanjang pen�catatan sejarah."
Hampir semua hipotesis asal-usul kesukuan lahir dari kajian di bidang bahasa mengambil sumber informasi dari Kitab Perjanjian Lama, yang kebanyakan tidak bersifat ilmiah serta didukung oleh bukti sejarah yang akurat. Misalnya, Kitab Perjanjian Lama memasukkan bangsa lain yang pada hakikat�nya bukan bangsa Semit seperti Alamite dan Ludim, di waktu yang sama tidak mengikutsertakan beberapa bangsa Semit lain seperti Funisia dan Kanaan. Melihat pendapat yang beragam, saya lebih cenderung menerima bahwa kaum Semit muncul dari kalangan bangsa Arab. Menjawab pertanyaan siapa sebenarnya bangsa Semit dan siapa yang bukan, Bangsa Arab dan Israel memiliki keturunan asal usul serumpun melalui Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim dan Kota Mekah
Dalam waktu yang ditetapkan dalam sejarah, Allah memberi karunia kepada Nabi Ibrahim seorang putra, Isma'il, pada usia lanjut. Ibunya, Siti Hajar, seorang hamba yang dihadiahkan Pharos kepada Sarah. Kelahiran Isma'il membuat Sarah cemburu luar biasa di mana ia meminta agar Ibrahim memutus hubungan persaudaraan wanita tersebut dengan putranya. Melihat adanya perselisihan dalam keluarga, ia membawa Siti Hajar dan Isma'il ke tanah Mekah yang tandus, lembah yang amat panas dan tak berpenduduk, serta ke�kurangan makanan dan minuman. Saat mulai tinggal, Siti Hajar melempar pan�dangan pada tanah kosong yang ada di sekelilingnya dengan perasaan tak menentu disertai pertanyaan kepada Ibrahim apakah ia telah meninggalkan mereka. la tak menjawab. Lalu ia bertanya adakah ini perintah Allah? Ibrahim lalu mengiyakan. Mendengar jawaban itu ia berkata, "Jika demikian halnya, Tuhan tak akan membuat kita sia-sia." Pada akhirnya, air Zamzam menyembur dari dalam tanah gersang membasahi kaki si kecil, Isma'il. Mata air itulah yang membuat tempat itu sebagai permukiman yang dihuni pertama kali oleh kabilah Jurhum. Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim, saat mengunjungi putranya, memberi tahu tentang sebuah pandangan pemikiran: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama�sama Ibrahim, Ibrahim berkata, 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka Pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab, 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang dipertanyakan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang�orang yang sabar.' Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran kedua�nya). Dan saya panggilah dia, 'Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu,' sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar�benar sesuatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." Nabi Ibrahim dan Isma'il menerima perintah ketuhanan guna membangun tempat suci pertama di muka bumi sebagai tempat menyembah Alla "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Bakkah sebuah ungkapan kata lain dari kota Mekah, dari atas batu itulah ayah dan putranya memusatkan perhatian pada pembangunan Ka'bah yang suci dengan sikap ketakwaan seorang yang telah menghadapi cobaan yang sangat berat dan mampu menghadapinya karena `inayah Allah. Setelah menyelesaikan bangunan itu, Nabi Ibrahim lalu berdoa, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Tidak lama kemudian doa yang disemburkan mulai membuahkan hasil dan Mekah tidak lagi terpencil; kehidupan semakin berkembang dengan adanya tempat suci Allah, air zamzam, dan penduduknya mulai menuai kesuburan. Kemudian menjadi pusat lintas perdagangan ke Suriah, Yaman, Ta'if, dan Najd,18 dan penyebab utama di mana dari masa ke masa, para kaisar dari Aellius Gallus hingga Nero ingin menyebarkan pengaruh di persinggahan penting kota Mekah dengan mencurahkan segala upaya guna mencapai tujuan tersebut.
Tampaknya terdapat pula gerakan kependudukan lain di semenanjung Arab. Perlu dicatat, di sana terdapat para pengungsi bangsa Yahudi, beberapa abad kemudian, memperkenalkan agamanya pada masa pengasingan orang�orang Babilonia. Mereka kemudian menetap di Yathrib (Madinah sekarang), Khaebar, Taima', dan Fadak pada tahun 587 sebelum masehi dan tahun 70 Masehi.20 Suku bangsa Nomad terus mengalami perubahan. Suku bangsa Tha 'liba dari keturunan Qahtan juga tinggal di Madinah. Di antara anak cucu keturunan mereka adalah kabilah Aws dan Khazraj, yang kemudian ke duanya lebih dikenal sebagai kaum al-Ansar' (pendukung utama Nabi Muhammad). banu Harithah, yang kemudian dikenal sebagai banu Khuza'a, tinggal di Hejaz menggantikan penduduk sebelumnya, banu Jurhum, yang kemudian menjadi pemelihara Baitullah atau Ka'bah di Mekah. Merekalah yang harus memikul tanggung jawab karena melahirkan sistem keberhalaan. Bani Lakham, kabilah lain dari Qahtan, menetap di Hira (Kufa, sekarang Irak) di mana mereka mendirikan sebuah negara kecil sebagai penahan antara Jazirah Arabia dan Persia (200-602 masehi). Bani Ghassan menetap di Suriah sebelah bawah dan mendirikan kerajaan Ghassan, sebuah negeri penahan antara Byzantin dan Arab, yang berakhir hingga tahun 614 masehi.25 Bani Tay menduduki daerah pegunungan Tayy sedang ban! Kinda menetap di pusat Arab. Gambaran secara umum dari semua kabilah tersebut merupakan jalur keturunan Nabi Ibrahim melalui Nabi Isma'il.
artikel ini tidak dimaksudkan hendak memberi gambaran tentang kota Mekah sebelum Islam, sekadar pendahuluan akan adanya hubungan nenek moyang anggota keluarga Nabi Muhammad. Untuk mempersingkat, saya akan mengungkap dan melacak kelahiran Qusayy, para kakek Nabi Muhammad.
Qusayy Sebagai Penguasa Kota Mekah
Ratusan tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad Qusayy. dikenal sebagai orang yang amat cerdas, perkasa serta memiliki kemampuan administrasi yang tinggi dan mencuat dalam jajaran pentas politik kota Mekah. Mengambil faedah dari kepentingan Byzantin di Mekah waktu itu, la minta pertolongan mereka dalam menguasai kota Mekah dengan mengesampingkan pengaruh Byzantin dengan tidak menghiraukan kepentingan wilayah mereka.
Qusayy menikahi Hubba bint Hulail, putri kepala Suku Khuza'i di Mekah; kematiannya memberi peluang menaiki tahta kekuasaan dan menye�rahkan pemeliharaan kota Mekah pada anak cucu keturunannya. Kabilah Quraish terpencar ke seluruh wilayah yang pada akhirnya semua memasuki kota Mekah dan menyatu di bawah komando kepemimpinannya.
Mekah: Sebuah Masyarakat Kabilah
Meski disebut sebagai kota negara, city-state, Mekah tetap merupakan masyarakat kesukuan hingga akhir penaklukannya pada masa Nabi Muhammad. Sistem kependudukan masyarakat dibangun menurut kabilah dimana anak-anak dari satu suku dianggap saudara yang memiliki pertalian hubungan darah. Seorang Arab tidak akan dapat memahami pemikiran negara kebangsaan melainkan dalam konteks sistem kesukuan (kabilah), �Adalah hubungan negara kebangsaan yang mengikat keluarga ke dalam kesukuan,sebuah negara yang didasarkan pada hubungan darah daging seperti halnya negara kebangsaan yang dibangun di atas garis keturunan. Adalah hubungan kekeluargaan yang mengikat semua individu ke dalam negara dan kesatuan. Hal ini dianggap sebagai agama kebangsaan dan hukum perundangan-undangan yang telah mereka sepakati.
Setiap anggota merupakan asset seluruh kabilah di mana munculnya se�orang penyair kenamaan misalnya, ahli perang pemberani, orang terkenal dalam kebaikan dalam satu kabilah, akan membuat kehormatan dan nama baik seluruh garis keturunannya. Di antara tugas utama tiap pendukung kesukuan adalah mempertahankan bukan saja terhadap anggotanya melainkan setiap mereka yang secara sementara seperti tamu-tamu yang hadir di bawah bendera kabilah. Memberi proteksi pada mereka merupakan suatu kehormatan yang dicapai. Oleh karena itu, kota Mekah sebagai kota kenegaraan selalu siap menyambut setiap pendatang menghadiri perayaan, melakukan ibadah haji, atau pun sekadar lewat dengan rombongan berunta. Memberi pelayanan permintaan ini memerlukan keamanan dan fasilitas yang memadai, dan, oleh karena itu institusi kemudian dibangun di kota Mekah (di mana beberapa di antaranya oleh Qusayy sendiri): seperti Nadwa (lembaga perkotaan), Mashura (dewan nasihat), Qiyada (kepemimpinan), Sadana (adminstrasi kota suci), Hijaba (pemeliharaan Ka'bah), Siqaya (pengadaan air minum buat para jemaah haji), Imaratul-bait (pemeliharaan kesucian Ka'bah), Ifa`da (mereka yang berhak memberi izin pada orang pertama yang melangkah dalam acara perayaan), Ijaza, Nasi (institutsi penyesuaian kelender), Qubba (membuat tenda mengumpulkan sumbangan bagi mengatasi keadaan darurat, A'inna (pemegang kendali kuda), Rafada (pajak untuk membantu para jemaah haji yang miskin), Amwal muhajjara (sedekah untuk kesucian), Aysar, Ashnaq (pembuat perkiraan pertanggungan jawab keuangan) Hukuma (pemerintahan), Sifarah (kedutaan), `Uqab (penentuan standar), Liwa (panji) dan Hulwan-un�nafr (mobilisasi kesejahteraan).
Tugas berat ini menjadi tanggung jawab anak cucu keturunan Qusayy. Keturunan 'Abdul-Dar misalnya mengambil alih tugas pemeliharaan Ka'bah, balai kelembagaan, dan hak-hak mengangkat panji pada semua staf pada saat peperangan. 'Abd-Manaf mengatur hubungan luar negeri dengan penguasa Romawi, dan pangeran Ghassan. Hashim (putra lelaki 'Abd-Manaf) mengadakan perjanjian dan dikatakan telah menerima perintah dari kaisar memberi kekuasaan pada orang Quraish untuk melakukan perjalanan melalui Suriah dalam keadaan aman." Hashim dan kelompoknya tetap mempertahankan tugasnya sebagai kepala pengaturan makanan dan minuman untuk para jamaah haji. Kekayaannya telah memberi peluang melayani para jamaah haji dengan kebesaran seorang pangeran.
Sewaktu melakukan misi perdagangan ke Madinah, Hashim terpikat oleh seorang wanita bangsawan suku Khazarite, Salma bint 'Amr. la menikah dan kembali bersamanya ke Mekah, namun saat dalam keadaan hamil ia memilih kembali ke Madinah dan melahirkan seorang putra, bernama Shaiba di sana. Hashim meninggal di Gaza pada saat melakukan misi perdagangan, dan memberi kepercayaan pada saudaranya, Muttalib, guna memelihara putranya39 yang saat itu, masih bersama sang ibu. Saat melakukan perjalanan ke Madinah, Muttalib berselisih paham dengan janda Hashim tentang penjagaan pemuda Shaiba, yang pada akhirnya ia berada pada pihak yang menang. Dengan kembali bersama paman dan keponakannya ke Mekah, orang salah pengertian dan mengira anak lelaki itu sebagai hamba Muttalib. Oleh sebab itu, nama julukan Shaiba menjadi 'Abdul-Muttalib. Setelah meninggal pamannya, 'Abdul-Muttalib, mewarisi tugas Siqaya (pengadaan air minum buat para jamaah haji) dan Rafada (pengumpul bantuan keuangan untuk para jamaah haji miskin). Setelah menemukan kembali sumur zamzam yang mata airnya terbenam dan sudah terlupakan di bawah himpunan pasir beberapa tahun lamanya, ia memperoleh kehormatan dan ketinggian menjadi gubernur kota Mekah. Beberapa tahun sebelumnya ia pernah nazar bahwa jika ia diberi sepuluh orang putra, ia akan mengorbankan satu di antara mereka demi sebuah patung berhala. Sekarang, setelah diberi keberkahan dengan sejumlah putra seperti dikehendaki, 'Abdul-Mutallib berupaya memenuhi janjinya dengan meminta pendapat Azlam agar memilih siapa di antara mereka yang hendak dikorbankan. Nama anak termuda (yang paling digemari), 'Abdullah, ternyata itu yang muncul. Pengorbanan ke�munisaan dianggap suatu yang tidak disenangi di kalangan orang Quraish, maka ia mengontak juru sihir yang, menurut ramalan, 'Abdullah akan ditukar dengan seekor unta. Azlam kembali dihubungi, dan nilai nyawa anak muda itu ditaksir dengan harga seratus unta.
Karena luapan kegembiraan melihat peristiwa tersebut 'Abdul-Muttalib membawa putranya, 'Abdullah, ke Madinah untuk mengunjungi beberapa kerabatnya. Di sanalah `Abdullah mengawini Amina, sepupu perempuan Wuhaib yang merupakan tuan rumah dan memiliki asal usul keturunan kabilah (saudara laki-laki Qusayy mendirikan kabilah bani Zuhra dari suku Wuhaib). 'Abdullah menikmati kedamaian dalam keluarga beberapa lama sebelum memulai misi perdagangan ke Syria. Malangnya sepanjang perjalanan jatuh sakit. la kembali ke Madinah dan meninggal dunia di saat Amina mulai kehamilan Muhammad.
Kondisi Keagamaan di Jazirah Arabia
Menjelang masa kenabian Muhammad, Jazirah Arab tidak merasa akrab melihat semua bentuk reformasi keagamaan. Sejak berabad-abad penyem�bahan patung berhala tetap tak terusik, baik pada masa kehadiran permukiman kaum Yahudi maupun upaya-upaya Kristenisasi yang muncul dari Syria dan Mesir. William Muir, dalam bukunya, The Life of Mahomet, beralasan bahwa kehadiran kaum Yahudi atau keberadaan mereka membantu menetralisasi tersebarnya ajaran Injil melalui dua tahap. Pertama, dengan memperkuat diri sendiri di sebelah utara perbatasan Arab, dan untuk itu, mereka membuat penghalang, barrier, antara ekspansi Kristen ke utara dan penghuni kaum berhala di sebelah selatan. Kedua, para penyembah berhala bangsa Arab telah melakukan kompromi dengan agama Yahudi dalam memasukkan cerita legendaris guna menghabisi permintaan aneh-aneh agama Kristen. Saya tak dapat menerima teori pendapat ini sama sekali. Menurut pengakuan bangsa Arab, sebenarnya, sisa-sisa keagamaan monoteistik Nabi Ibrahim dan Isma'il yang telah diubah oleh khurafat dan kebodohan. Cerita yang biasanya dimiliki oleh kaum Yahudi dan orang Arab umumnya merupakan hasil keturunan nenek moyang bersama.
Ajaran Kristen abad ke-7 itu sendiri tenggelam dalam perubahan dan mitos palsu dan terperangkap dalam stagnasi secara total. Dulunya Bangsa Arab yang mengikuti agama Kristen bukan disebabkan oleh sikap persuasif melainkan akibat kekejaman kekuasaan politik. Tak ada kekuatan yang dapat melumpuhkan para penyembah berhala bangsa Arab di mana kemusyrikan mencengkeram begitu kuatnya. Lima abad lamanya upaya Kristenisasi mem�buahkan hasil nihil. Perpindahan terhadap agama Kristen hanya terbatas pada ban! Harith dari Najran, bani Hanifa dari Yamama, dan beberapa bani Tayyma di Tayma'. Dalam masa lima abad, sejarah tidak mencatat adanya satu insiden apa pun yang menyangkut sikap penyiksaan para misionaris Kristen. Di sini sarigat berbeda dari nasib yang dialami oleh pengikut Muhammad sejak awal pertama di Mekah di mana kristenisasi dipandang sebagai suatu hal yang menyusahkan dan mendapat sikap toleran, sebaliknya Islam dianggap sebagai suatu yang membahayakan terhadap institusi keberhalaan bangsa Arab. Demikian artikel singkat ini, insyaallah akan dilanjutkan pada edisi selanjutnya.


Sumber:http://www.artikel-keislaman.co.cc
0

Kata Bijak Islami Bagus Untuk Menjadi Renungan Kehidupan Kita

Minggu, 15 April 2012
Berikut ini kata bijak islami yang sangat bagus untuk menjadi renungan harian anda, saya sendiri suka meluangkan waktu 30 menit sehari setelah sholat shubuh dan setelah membaca

AL Quran karim:

ABU BAKAR :
1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2. Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3. Dia berkata kepada para sahabat,�Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!�

UMAR BIN KHATTAB :
1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.
2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.

SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :
1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.
2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
3. Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
4. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.

UMAR BIN AZIZ :
1. Orang yang bertakwa itu dikekang.
2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.

SUFFIAN AS THAURI :
1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara syubhat.
2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada solat sunat.�

Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meski hanya sedikit. (Muhammad SAW)

Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu. (Imam Syafi�i)

Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim).

Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali. (Imam Ghozali)

Aku tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati tetangga-tetanggaku. (Abu Ayub as-Sakhtayani).

Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. (Ali BinAbu Thalib).

Andaikata seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk melakukan perbuatan perbuatan dosa. (Bisyir)

Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. (Fudlail bin Iyadl).

Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo�akan guruku yang bernama Imam Syafi�i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau. (Yahya bin Said al-Qathan).

Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah. (Ibnu Ruslan).

Fikiran merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber amal. (Wahb).

Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai pandai. (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam).

Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari.(Imam Ghozali).

Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan as-Sadzili).

Wahai Sayyidina Ali! Ketahuilah olehmu bahwa ada dua golongan yang celaka di hadapanmu. Pertama yaitu yang terlalu cinta kepadamu. Dan kedua yang terlalu benci kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan. (Abdullah bin Abbas).

Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam. (Hasan Bashri).

Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual. (Imam Ghazali).

Barang siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).

Berhati-hatilah dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).

Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu. (Lukman Hakim).

Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang. (Syaikh Abdul Qodir Jailani).

Merenungkan tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar bin Abdul Azis).

Teman yang tidak membabantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafi�).

Lihatlah orang-orang yang dibawahmu dalam usrusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).

Barang siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk selama-lamanya. (Fudhail bin Iyadh).

Siapa yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu Sulaiman).

Bersikap sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang Ulama).

Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).

Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah. (Ibnu Atha).

Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatannya tidak berharga, yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah berseri-seri. (Nabi Muhammad SAW).

Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).

Jalan yang diajarkan syari�t islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. (Abdu Khodir jailani).

Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman Hakim).
Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di berikan Allah kepadaku. (Ali bin Abu Tholib).

Jika Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan al Banna).

Barang siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka. (Imam al-Ghazali).

Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya. (Sufyan ats-Tsauri).

Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).

Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).

Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Muhammad SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qur�n dan hadits nabi, maka janganlah ia mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qur�n �Hadits. (Imam al-Junaid).

Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).

Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).

Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak. (Imam al-Ghazali).

Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat sekali kepada siksa-Nya. (Nabi Muhammad SAW).

Barang siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).

Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara� berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).

Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).

Para pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auza�).

Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan. (Imam Syafi�).

Tanda tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat (Nabi MUHAMMAD SAW).

Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata manusia. (Bisyir).

Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah. (Hatim).

Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah. (Imam al-Ghazali).

Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu. (Fudhail).

Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya. (Atha�bin Yassar).

Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan. (Imam Syafi�).

Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis. (AbuSulaiman ad-Darani).

Hidup didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian. (Nabi MUHAMMAD SAW)

Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar bin Utsman al-Maliky).

Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan do� kepada Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara�, maka jauhilah orang itu. (Abdul Qasim an-Nawwawi).

Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku. (Abu Nawas).

Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian Ulama).

Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya.( Mousthafaal-Gholayaini).

Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin. (Ali bin Abu Thalib).

Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).

Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya. (Umar bin Khathhab).

Ya Allah! Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau adili aku di dekat (Nabi Muhammad SAW)

karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa. (Muhammad Iqbal).

Cintai dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau ber�zlah,. Katakan demikian, karena orang banyak bisa
menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).

Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah. (Basyar bin al-Harits).

Tidak ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).

Telah kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).

Aku tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada mati dan merasa susah dengannya. (Hasan).

Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam Syafi�).

Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sis Allah. (Adh-Dhahhak).

Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma�rifat kepada-Nya, tenggelam di samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).

Aku suka mendo�kan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan do�ku itu. (Abu Darba).

Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam Syafi�).

Orang orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan do� seperti ini: wahai Allah!�Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).

Jika aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat apapun. (Abu Nawas).

Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sulaiman Addarani).
Orang yang ma�rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry).

Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup.
Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).

Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali bin Husein).
Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).

Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng Nabi).

Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).

Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati , kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Roba�).

Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).

Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak berfatwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qur�n, hadits, ijma�dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu. (Imam al-Ghazali).

Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).

Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad Iqbal).

Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).

Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin).

Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal. (Harun Al Rasyid)

Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu akan berkurang jika dibelanjakan tetapi ilmu akan bertambah jika dibelanjakan. (Ali bin Abi Thalib ra)

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas�ud)

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)

Memohonlah kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu, karena tidak ada sesuatu yang paling berat untuk kau obati selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap (Allah) maka seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling. (Uwais al Qarni/ Bahjatul Majalis, Ibnu Abdil Barr)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa�)

Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi. (MI)

Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian. (Muadz bin Jabal ra)

Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. (Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)

Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku. (Hasan Al-Basri)

Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur�an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih. (Anisya LM)

Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)

Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika engkau punya tugas selesaikanlah segera� (Hasan Al-Banna)


Sumber :http://www.ceritabijakmotivasi.com/kumpulan-kata-bijak-islami
0

Ketiduran Saat Khatib Shalat Jum'at Sah nggak Ya..??

Rabu, 11 April 2012
Ketiduran Saat Khatib Shalat Jum'at Sah nggak Ya..?? - Saking berapi-apinya khatib jum�at memberikan khutbahnya, banyak jamaa�ah yang mengangguk-angguk. Entah itu mengiyakan atau mengangguk karena tidur. Fenomena seperti bukan barang baru lagi kala shalat jum�at. Maka jangan heran jika saat shalat jum�at saf paling belakang terlebih dahulu penuh ketimbang depan, bisa bersandar sambil mendengarkan khutbah khatib.

Trus, jama�ah yang ketiduran itu apakah ibadah jum�atnya sah? Tidur memang membatal wudhu�, jika wudhu� batal shalat pun tidak sah. Nah, tidur yang bagaimana yang bisa membatalkan wudhu�? Tidur yang membatalkan wudhu� itu, di mana si jama�ah tidur hingga ngorok atau meler, hilang kesadaran dan bersandar di dinding tempat ia duduk. Lalu bagaimana dengan jama�ah yang tidur tanpa bersandar, sehingga ia terlihat seperti orang mengangguk2 kemudian terbangun dikenal dengan �tidur ayam�. Para ulama sepakat, tidur seperti itu tergolong tidur yang tidak membatalkan wudhu�.
Jadi, bagi jama�ah yang tidur hingga sampai ngorok tersebut shalat jum�atnya tidak sah karena hilang kesadaran. Dan diwajibkan untuk mengambil wudhu� sebagaimana yang diterangkan hadist berikut: �Siapa yang tidur maka hendaklah dia berwudhu�.� (HR Abu Daud dan Ibnu Majah). Sedangkan shalat jama�ah yang �tidur ayam� shalatnya sah tanpa harus berwudhu� kembali, sebab ia tidak hilang kesadaran. Dan juga boleh berwudhu� jika masih memungkinkan.

Ada dua faktor relatif yang menyebabkan jama�ah sering tidur selama khatib khutbah. Kesalahan khatib dan jama�ah. Lho, kok khatib yang disalahkan? Khutbah dengan durasi waktu yang lama menimbulkan kejenuhan bagi jama�ah, apalagi khutbah yang berbelit2, disampaikan dengan suara yang lambat, topik tidak menarik atau khatib terlalu tegang. Idealnya waktu khutbah yang dianjurkan 15-20 menit saja. Jika ingin singkat, minimal 10 menit dengan catatan padat, ringkas dan tepat. Bagi sebagian pengurus masjid yang paham fenomena seperti ini, mereka akan membatasi durasi khutbah para khatib. Sementara itu apa saja kesalahan jama�ah? Tidak sabar menunggu hingga selesai. Ini biasanya terjadi pada bapak-bapak yang break kerjanya karena jum�atan, gelisah jika khatib mulai memanjangkan khutbahnya. Mereka teringat kerjaan di kantor masih numpuk, daripada pada pusing mending tidur rehat sejenak. Dan ada juga jama�ah yang gak nahan kalau ketemu dinding langsung molor, entah itu karena kecapean karena kerjaan atau memang begitu.
Nah, kesalahan-kesalahan di atas jangan jadikan permasalahan, sehingga saling tuding. Melainkan jadi kesalahan-kesalahan tersebut koreksi kita bersama, agar kualitas ibadah kita semakin meningkat. (p�mails edisi 130 tahun III/ era muslim)
0

Memahami Shalat Khusyu'


Memahami Shalat Khusyu' - Khusyu� dalam shalat memang impian setiap muslim. Namun, ada-ada saja hal-hal yang membuat seseorang merasa tidak khusyu� dalam mengerjakan shalat. Bahkan saking ingin shalatnya khusyu� rela mengulang shalatnya berkali-kali. Sebenarnya ada gak sih standar baku khusyu� itu?

Sebelumnya seseorang memiliki pengalaman pribadi ketika lagi shalat dzuhur. Sebut saja dia Boy X. Saking ingin khusyu�-nya, tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya tugas rumah yang diberikan guru disekolah. Wah, matematika dan bahasa inggris lagi. Hanya sepersekian detik pikiran itu lenyap dari benak Boy X. Dan ia sadar kalau tengah mengerjakan shalat zuhur. Dari sepengal cerita tsb mungkin kita bisa memaknai (bukan mendefinisikan) apa itu makna khusyu� dalam shalat.
Khusyu� sangat relevan dengan perasaan, bukan ucapan atau perbuatan. Jika begitu, standar khusyu� seseorang itu berbeda-beda dong? Yup, kalau saja ada parameter perasaan dalam bentuk angka, mungkin para ulama bisa menetapkan standar kekusyu�kan dalam shalat itu sekian. Dalam Al-Qur�an Surat Al-Mukminun ayat 1-2 Allah berfirman: �Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.�

Umumnya orang-orang yang memaknai khusyu� dalam shalat itu dengan melepaskan seluruh hal-hal berbau duniawi, yang ada hanya pemikiran berkhalawat kepada Allah SWT saja. Akan tetapi, pemaknaan seperti itu sangat bertolak belakang dengan apa yang Rasulullah SAW pernah ajarkan dan alami. Misalnya ketika sedang shalat ada seekor ular atau kalajengking yang melintas atau menghampiri, rasulullah saw menyuruh kita untuk membunuh binatang tsb, karena bisa membahayakan nyawa. Atau seperti kasus saat sedang shalat, tiba-tiba gempa bumi. Tindakan yang paling utama dilakukan ialah kabur keluar rumah. (menyelamatkan diri).
Khusyu� bukanlah aturan atau tata cara yang termasuk ke dalam rukun, syarat wajib bahkan sunnah shalat. Artinya, dengan khusyu� orang yang mengerjakan shalat tidak melenceng dari apa yang telah ditetapkan dalam rukun baik dalam gerak dan bacaanya.

Khusyu� itu lebih dekat dengan kosentrasi. Kosentrasi di sini bukan berarti mengabaikan atau melupakan lingkungan � hal-hal yang tidak berkaitan dengan shalat seperti halnya seorang sopir yang lagi nyetir. Ia kosentrasi nyetir bukan berarti pandangan kudu lurus ke depan, gak ada tengok kiri kanan, gak dengerin musik bahkan nutup kuping sama sekali. Kalau hal seperti ini yang dilakukan maka berujung pada kecelakaan. Maksudnya, orang yang khusyu� dalam shalat itu justru peduli terhadapa apa yang terjadi pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Pengen contoh? Pernah suatu kali Rasulullah SAW lupa diakhir shalatnya baginda melakukan sujud sahwi. Rasulullah SAW juga menyuruh makmum mengingatkan imam jika lupa bacaan shalat. Dan Rasulullah SAW juga pernah mempercepat shalatnya ketika menjadi imam saat beliau mendengar suara tangisan anak kecil di belakang. Nah, bila diartikan khusyu� dalam shalat sebagai perilaku yang hanya terpusat pada satu aktivitas saja dan mengabaikan lingkungan diluarnya. Makna seperti itu justru berseberangan dengan apa pernah di alami rasulullah saw. Khusyu� dalam shalat melainkan mampu kosentrasi dengan apa yang tengah dilakukan tanpa mengabaikan lingkungan. Bukan berarti shalat yang sah itu harus khusyu� dulu. Kalau seperti itu, kaapn shalat kita sahnya?
Bagi sebagian orang, mencapai ke khusyukkan shalat sesuatu yang mustahil. Namun, kita bisa belajar untuk khusyu�, karena yang menentukan khusyu� tidaknya shalat kita, hanya diri kita sendiri. (P�mails edisi 135 Tahun III)
0

Memilih Shalat Dulu Atau Makan Duluan Ya...???

Memilih Shalat Dulu Atau Makan Duluan Ya...??? - Terkadang kita sering terjebak dalam situasi yang tidak terduga. Di kala panggilan shalat datang sedangkan kebutuhan duniawi seperti makan mendesak pula. Wah bingung juga mana yang didahulukan. Kalau prioritaskan shalat, sementara perut masih kosong takutnya shalat jadi nggak khusyu� pikiran malah lapar, bisa-bisa rakaat shalatnya ampe lupa. Wah parahnya. Sementara itu, kalau makan diprioritaskan, perut kekenyangan dan mata mengantuk shalat jadi nggak khusyu� juga.


Sebagian ulama selang pendapat, menanggapi hal ini. Ada yang berpendapat bahwa mengerjakan shalat lebih dahulu lebih baik meskipun perut kosong. Dan sebagian lagi menentang pendapat tsb. Gimana shalatnya mau tenang, urusan perut saja belum tuntas. Takutnya shalat kilat lagi (kayak pos aja). Jadi dibolehkan makan supaya shalatnya jadi tenang.
Yang mana nih, yang benarnya? Cermati hadis berikut. �Aisyah Radhi Yallahu Anha: dari Nabi Shallallahu �Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: �Jika shalat hendak didirikan, sedangkan makan malam sudah dihidangkan, maka mulailah dengan makan malam�.

Kalau kita resepi terjemahan hadis tsb memberi lampu hijau kalau boleh mendahulukan makan. Tapi ada kondisi yang harus diperhatikan yakni waktu. Jika waktu shalat sudah mepet atau sempit sementara perut masih kosong, sebaiknya mendahulukan shalat. Akan tetapi, jika waktu shalat baru masuk (masih panjang dengan niat tidak melalaikan) sementara makanan sudah terhidang dan supaya kekhusyukan shalat tidak tertuju pada makanan dahulukanlah makan.
Terlepas dari semua itu, setan selalu membisikan hal-hal yang membuat kaum muslim melalaikan perintah allah dengan berbagai dalih, seperti mendahulukan makan daripada shalat. Tidak akan meninggal dunia seseorang yang menahan laparnya selama beberapa menit demi mendahulukan shalat.
Para ulama menyepakati makruh hukumnya bila mendahulukan makan selagi waktu shalat tidak sempit. (P�mails edisi 136 tahun III)
0

Tips Supaya Sukses | Berhasil Dengan Pekerjaan | Panen Tanaman

Selasa, 10 April 2012
Tips Supaya Sukses | Berhasil Dengan Pekerjaan | Panen Tanaman - Mungkin yang dipertanyakan orang karena belum memahaminya sebab kalau menanam padi,tomat,cabe,jagung,bawang minimal 3 bulan sedangkan kalau tanaman keras seperti kelapa,sawit,jatimas dan sebagainya minimal 5 tahun.Bagaimana mungkin ada tanaman tanpa resiko sepeerti hama penyakit yang selalu menghantui setiap saat. Jangan-jangan bukan untung yang dapat salah-salah malah rugi alias buntung, lantas bagaimana caranya?" caranya adalah demikian ; apabila saat ini sudah bekerja sebagai petani namun belum berhasil dan beruntung ini disebabkan mungkin selama ini setiap panen belum mengeluarkan infak,sedekah dari hasil yang diperoleh yaitu sebesar 10 % untuk hasil bumi.

Sehingga apabila hasil panen baik padi,jagung,tomat,cabe, bawang misalnya diperoleh 1 ton maka 100 kg harus diberikan kepada yang berhak.Kalau selama ini sering gagal panen itu adalah disebabkan karena tidak mengeluarkan Infak sebagian hasilnya kepada yang berhak. Karena pada dasarnya bukan kita yang memberikan hasilnya tersebut semua itu atas pemberian Allah dan hal tersebut ditegaskan dalam Surat Al-Waqi'ah 63-65 " Apakah pernah kamu pikirkan tentang kejadian tanaman yang kamu tanam? " Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami?" Kalau Kami menghendaki, Kami dapat menjadikannya kering dan hancur sebelum mengambil hasilnya, dan kamu akan tercengang-cengang keheranan."

Dengan jelas Allah mengingatkan manusia bahwa apa yang diperoleh dari hasil panen itu dan yang menumbuhkan tanaman itu adalah Allah. Jadi kalau lupa mengeluarakan Infaknya bagaimana mungkin diberikan hasil yang berlimpah, disebabkan kita melawan perintahNya.Sedangkan bagi yang mau memulai bisnis dibidang pertanian agar bisa sukses adalah pertama sebelum memulainya misalkan modalnya 100 juta terlebih dahulu keluarkan infak sebesar 10 % yaitu 10 juta belilah sahamnya Allah Merk "Sedekah" dan percayalah usaha anda pasti sukses kenapa bisa Sukses?" itulah rahasianya Allah karena uang yang 10 juta tersebut akan dikembangkan menjadi 700 x lipat atau 70.000% sehingga akan menjadi 7 milyar.Bagaimana Allah akan memberikan keuntungannya kepada kita caranya bermacam-macam bisa dari usaha pertanian itu berkembang dan sukses bisa juga berupa rezeki dari tempat lain yang tidak diduga-duga itu semua hanya Allah yang mengaturnya.

Sedangkan bagi yang bekerja sebagai buruh,karyawan pegawai baik dipemerintahan maupun swasta, caranya agar bisa maju dan sukses adalah pertama kita harus bekerja sesuai tugas tanggung jawab masing-masing kalau kita tukang ketik jadilah tukang ketik yang baik, apa yang bisa dikerjakan hari itu selesaikan hari itu jangan menundanya besok hari." dengan alasan karena gajinya kecil. Bila anda cleaning service tukang sapu bersihkanlah sebersih-bersihnya baik ada pengawas atau itdak.karena kita harus yakin ada pengawas diatas yaitu Allah Swt.Setelah kita bekerja dengan baik barulah Allah menyatakan kita termasuk orang-orang yang bersyukur otomatis kita akan diberikan rezeki yang berlimpah dan dimudahkan segala urusan yang menyangkut rezeki.Setelah itu apabila kita terima gaji tiap bulan misalkan 1 juta maka keluarkan infak sebesar 2 1/2% x 1.000.000,- = 25 ribu belilah Sahamnya Allah Merk Sedekah" tersebut dan pasti dijamin hidup anda akan sukses dan cepat kaya. Sebagaimana jaminan Allah dalam Surat Fathir ayat 29
" Sesungguhnya orang-orang yang mempelajari Kitab Allah, mendirikan sholat, dan menafkakan (infak,sedekah) sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepadanya, baik secara diam-diam maupun terang-terangan. Mereka itu boleh mengharapkan suatu macam perniagaan yang tidak akan pernah bangkrut."

Dengan tegas Allah menjamin bahwa kita tidak akan pernah bangkrut atau rugi alias buntung apabila mnengeluarkan sedekah dan berdasarkan pengalaman tidak ada orang jatuh miskin karena banyak bersedekah.

Berdasarkan pengalaman yang yang pernah dialami seorang teman yang semula hidupnya susah karena pengasilannya kecil untuk sehari-hari saja tidak cukup. Namun dia setiap menerima gaji langsung mengeluarkan Infak dengan membeli saham "Sedekah". Namun apa yang terjadi beberapa bulan kemudian? Pada suatu saat sewaktu pulang kantor bertemu orang Korea yang sedang melihat buku-buku loakan didaerah Senen, Secara kebetulan berkenalan dan tanya asal usul kemudian dia sedang mencari sebidang tanah di daerah Jawa seluas 10 Ha, secara kebetulan daerah yang dimaksud adalah daerah asal teman ini. Setelah memberikan kartu nama dan ongkos menyuruhnya untuk mencarikannya, Dan dalam tempo seminggu kemudian menghubungi si Korea tadi dan selanjutnya setelah ditinjau lokasi dan harganya cocok langsung ke notaris diadakan transaksi jual beli kemudian si teman tersebut mendapat komisi sebesar 5 Milyar, selain itu dia juga diangkat salah satu Manager di perusahaan tersebut.Sekarang hidupnya telah berubah disamping sudah punya rumah mewah dan mobil beberapa buah dan punya uang di Bank milyaran. Inilah contohnya terhadap orang yang mengeluarkan Infak secara rutin dari gajinya tiap bulan walaupun kecil tetap menyisihkannya untuk Sedekah.

Jadi kalau mau maju dan sukses pupuklah tanaman kita masing-masing dengan Sedekah sehingga pohon itu akan subur dan berbuah sepanjang masa dan apabila buahnya sudah banyak pasti Allah menurunkannya kepada kita berupa rezeki yang tidak diduga-duga sebagaimana yang dialami teman tersebut diatas. Banyak sekali kisah nyata yang dialami orang baik yang ditayangkan di media TV, maupun kisah seseorang disekeliling kita yang berhasil kaya dan sukses karena tetap mengeluarkan Infak dengan membeli Saham Merk Sedekah". Untuk itu segerahlah robah hidup anda apabila masih serba kekurangan,melarat dan miskin maka belilah Saham "Sedekah" dijamin anda akan cepat sukses dan maju sebab janji Allah itu pasti." Sedangkan yang kebetulan diberikan rezeki yang berlimpah dengan harta yang banyak dan uang milyaran keluarkanlah infak,sedekah dan zakat karena kalau lalai, sewaktu-waktu harta yang banyak itu akan ditarik kembali oleh pemiliknya yaitu Allah Swt.


Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/2170451-tanaman-yang-menghasilkan-uang-dengan/#ixzz1rcLpqKtK - maaf buat sumber kalau saya ada melakukan perubahan judul supaya isi dan judul bisa cocok
0

Dzikir Merupakan Ibadah Hati Dan Lisan

Minggu, 01 April 2012
Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan, yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan Allah menyifati ulil albab, adalah mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring. Oleh karenanya dzikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniah, namun juga qolbiah. Imam Nawawi menyatakan bahwa yang afdhal adalah dilakukan bersamaan di lisan dan di hati. Sekiranyapun harus salah satunya, maka dzikir hatilah yang lebih afdhal. Meskipun demikian, menghadirkan maknanya dalam hati, memahami maksudnya merupakan suatu hal yang harus diupayakan dalam dzikir.:
Imam Nawawi menyatakan

????????? ???? ????????? ???????? ????????? ? ???????????? ???? ???????? ???? ?????????? ?????????? ?????????? ????? ???????????? ? ????????????? ??? ?????????? ? ????????????? ?????????..

"Yang dimaksud dengan dzikir adalah menghadirkan hati. Seyogyanya hal ini menjadi tujuan dzikir, hingga seseorang berusaha merealisasikannya dengan mentadaburi apa yang didzikirkan dan memahmi makna yang dikandungnya.."

Dari sinilah muncul perbedaan pendapat mengenai dzikir dengan suara keras, atau dengan suara pelan. Masing-masing dari kedua pendapat ini memiliki dalil yang kuat. Dan cukuplah untuk menegahi hal ini, firman Allah dalam sebuah ayat:

???? ???????? ????? ???? ???????? ??????????? ?????? ??? ????????? ?????? ???????????? ?????????? ????? ???????? ??????????? ????? ????????? ????? ????????? ?????? ?????? ?????????

"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al-Isra', 17:110)

Meskipun teks ayat di atas dimaksudkan pada bacaan shalat, namun ada juga riwayat lain yang menunjukkan bahwa dzikir dan doa juga termasuk yang dimaksudkannya juga.

??? ??? ????: ????? ????? ????? ??? ???? ?? ???? ?? ????? ?? ???? ?? ????? ???: ???? ?? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ??? ???? ??? ??? ??? ???? ???? ???? ???? ??? ?? ???? ???? ??? ????? ??? ?? ??? ??? ??? ????? ???? ?????. ???? ???? ?? ???? ???? ??? ???? ??????? ????? ??????? ??? ????? ???? ???? "??? ???? ?????? ??? ????? ??? ????? ??? ??? ?????" ??? ???? ??? ???? ???? ???? ???? ???? ????

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Sirin, "bahwa Abu Bakar senantiasa mengecilkan suaranya dalam shalat, sedangkan Umar mengeraskan suaranya. Hingga suatu ketika Abu Bakar ditanya mengenai pelannya suara, beliau menjawab, "Aku bermunajat kepada Rabku, dan Allah telah mengetahui keperluanku." Sementara Umar menjawab, "Aku mengeraskannya untuk mengusir syaitan dan menghancurkan berhala." Maka tatkala turun ayat ini, dikatakan kepada Abu Bakar agar mengeraskan sedikit suaranya dan kepada Umar agar dikecilkan sedikit suaranya."

??????? ???????? ???? ??????? ???? ?????????? ???? ????? ????????: ???????? ??? ?????????? ????????? ????? ???????????? ????????? ???? ??????? ???? ???????? ???? ????????? ???? ????????? ?????? ????? ??????? ???????? ???????? ??? ??????????

�Asy�ast berkata dari Ikrimah dari ibnu Abbas, bahwa ayat ini turun pada permasalahan doa. Demikian juga Imam Sufyan al-Tsauri dan Malik meriwyatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah ra, bahwa ayat ini turun pada permasalahan doa.�

Dan doa merupakan bagian dari dzikir. Kemudian terlepas dari "jahr" dan "sir", yang paling penting adalah bagaimana hati dan lisan tidak pernah kering dari dzikrullah.

Sumber : http://www.eramuslim.com/syariah/tafsir-hadits/keutamaan-dzikir.htm