Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan
Pasuruan - Serangga tomcat atau kumbang Paederus mulai menyebar di Nguling, Kabupaten Pasuruan, sejak Rabu 21 Maret 2012. Sebanyak delapan orang mengalami gatal dan ruam merah kulit melepuh seperti terbakar setelah digigit tomcat.
Salah satunya balita Ivan Yusuf, 2 tahun, yang tubuhnya terdapat bercak merah gigitan serangga. Awalnya mereka menduga penyakit kulit biasa dan diobati dengan salep antigatal.
"Setelah melihat televisi baru tahu jika digigit tomcat," kata Nurhayati, ibu Ivan.
Ivan berulang kali menjalani pengobatan di sejumlah dokter praktek di Pasuruan, tapi tak kunjung sembuh. Menurutnya, setiap malam seranggan tomcat berkeliaran di dalam rumahnya. Kadang-kadang Ivan bermain dengan serangga yang hidup di sawah tersebut.
"Serangga tomcat muncul sejak lima bulan lalu," ujarnya. Maklum permukiman warga berada di sekitar sawah, sehingga serangga tomcat menyerang ke rumah warga saat malam hari. Awalnya ia tak menyangka serangga tersebut menyebabkan gatal di permukaan kulit.
Kini Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan menurunkan petugas untuk mengawasi penyebaran serangga tomcat. Karena populasinya terus berkembang dan khawatir korban berjatuhan, petugas menyemprotkan insektisida. "Untuk mengendalikan serangan agar tak semakin meluas," ujar petugas pertanian Nguling, Muhammad Kholil.
Menurutnya habitat serangga Tomcat di sawah. Populasinya meningkat menjelang berakhirnya musim hujan. Sedangkan pada saat bersamaan petani memanen padi, sehingga kumbang Tomcat beterbangan menuju sumber cahaya di permukiman. "Sebelumnya tak ada ledakan populasi seperti sekarang," katanya.
Salah satunya balita Ivan Yusuf, 2 tahun, yang tubuhnya terdapat bercak merah gigitan serangga. Awalnya mereka menduga penyakit kulit biasa dan diobati dengan salep antigatal.
"Setelah melihat televisi baru tahu jika digigit tomcat," kata Nurhayati, ibu Ivan.
Ivan berulang kali menjalani pengobatan di sejumlah dokter praktek di Pasuruan, tapi tak kunjung sembuh. Menurutnya, setiap malam seranggan tomcat berkeliaran di dalam rumahnya. Kadang-kadang Ivan bermain dengan serangga yang hidup di sawah tersebut.
"Serangga tomcat muncul sejak lima bulan lalu," ujarnya. Maklum permukiman warga berada di sekitar sawah, sehingga serangga tomcat menyerang ke rumah warga saat malam hari. Awalnya ia tak menyangka serangga tersebut menyebabkan gatal di permukaan kulit.
Kini Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan menurunkan petugas untuk mengawasi penyebaran serangga tomcat. Karena populasinya terus berkembang dan khawatir korban berjatuhan, petugas menyemprotkan insektisida. "Untuk mengendalikan serangan agar tak semakin meluas," ujar petugas pertanian Nguling, Muhammad Kholil.
Menurutnya habitat serangga Tomcat di sawah. Populasinya meningkat menjelang berakhirnya musim hujan. Sedangkan pada saat bersamaan petani memanen padi, sehingga kumbang Tomcat beterbangan menuju sumber cahaya di permukiman. "Sebelumnya tak ada ledakan populasi seperti sekarang," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar