0

Perdebatan Mengenai Khotbah/Ceramah

Kamis, 01 Juli 2010
Share this Article on :



Seorang Muslim yg alim & seorang Kristiani yg taat bertemu pada sebuah acara. Mereka berbincang & memperdebatkan khotbah/ceramah yang disampaikan oleh para pemuka agamanya masing-masing.

Muslim : "saya sudah pergi ke Masjid setiap hari jumat & majlis2 selama 30 tahun dan selama itu saya telah mendengar 3000 ceramah2. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu ceramah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu - demikian pun para kiai itu telah memboroskan waktu mereka dengan ceramah-ceramah itu."

Kristiani : "saya pun demikian saya sudah pergi ke gereja setiap minggu & hari raya selama 30 tahun dan selama itu juga saya telah mendengar kira2 sama dengan anda, sekitar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa sayapun berpikir telah memboroskan begitu banyak waktu. demikian juga para pastor itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu."

Muslim : "Bagaimana jika kita memuat ini melalui surat kabar agar dibaca banyak orang & kita mungkin akan mendapatkan banyak jawaban dari pembaca yang pola pikirnya bermacam ragam?"

Kristiani : " Baik saya setuju, bagaimana jika kita memuatnya dalam koran nasional agar pembacanya tidak dari satu kalangan agama saja?"

Akhirnya mereka berdua sepakat & menulis surat kepada Editor sebuah surat kabar dan mengeluhkan kepada para pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke tempat ibadah untuk mendengarkan khotbah/ceramah yang disampaikan oleh para pemuka agama.

Tulisnya, "saya sudah pergi ke tempat ibadah selama 30 tahun dan selama itu saya telah mendengar 3000 khotbah/ceramah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu khotbah/ceramah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu mendengarkan mereka, demikian pun para pemuka agama itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah2 & ceramah2 itu sedangkan yang mendengar tak pernah lama mengingatnya."

Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca.

Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada seorang pembaca yang menulis:

"Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup saya tidak bisa mengingat satu pun jenis masakan yang dimasak oleh istri saya. Tapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya tidak memberikan makanan itu kepada saya, maka saya sudah lama meninggal."

Sejak itu tak ada lagi komentar tentang khotbah/cermah...

Makna cerita :
Kita sering mendengar nasehat-nasehat dari orang-orang disekitar kita namun jarang sekali kita dapat mengingatnya dengan baik. Namun dengan adanya nasehat-nasehat yang kita dengar minimal kita bisa mempertimbangkan mana yang baik & mana yang buruk. Nasehatlah yang bisa menjadi acuan disaat kita tak punya pilihan untuk berbuat sesuatu.

Meskipun kita tidak ingat semua nasehat-nasehat yang pernah diberikan untuk kita tapi semakin sering kita mendengar/membaca nasehat, maka jiwa kita akan terus terasah & semakin tajam dalam menentukan pilihan dalam mengahadapi kehidupan. Itulah pentingnya kita mendengar nasehat yang baik dari orang lain.

Tidak ingat semua saja sudah berguna.......... Bayangkan bila kita mampu mengingatnya dengan baik dan mempraktekannya dalam kehidupan kita.......





Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar