0
Debat kandidat calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) hari terakhir lebih menarik dan berlangsung alot dibanding dua hari sebelumnya. Acara tersebut juga diwarnai kejadian menarik saat berlangsung debat cawabup.
Saat sesi tanya jawab, enam cawabup tidak bisa menghafal Pancasila. Kejadian tersebut sontak menjadi bahan tertawaan penonton yang rata-rata pendukung setiap kandidat.
Kejadian bermula saat giliran kandidat nomor urut empat, A Hendra meminta semua kandidat menghafal Pancasila. Cawabup nomor urut lima, Basrah Gising yang mendapat kesempatan pertama tidak bisa menghafal sempurna setiap sila pancasila. Bahkan ada kandidat yang menghafal pancasila namun terbolak balik.
Di antara tujuh cawabup, yang menghafal secara lancar Pancasila hanya Supriansa. Supriansa juga terlihat lebih menguasai setiap pertanyaan dan jawaban dari kandidat lain.
Kejadian lucu kembali terjadi ketika giliran Basrah memberikan pertanyaan pada kandidat lain. Secara khusus, Basrah meminta penanya sebelumnya, A Hendra untuk juga menghafal pancasila. Ternyata, Hendra juga tidak bisa menghafal secara sempurna setiap sila Pancasila. Hal tersebut kembali menjadi bahan tertawaan penonton.
Untungnya moderator dr Muhammad Akbar kembali mencairkan suasana. Akbar sendiri mengangkat tema pembangunan pendidikan dan kesehatan.
"Sebagai warga negara kejadian tersebut adalah tamparan keras dan memalukan. Bagaimana bisa memilih calon pemimpin yang di sisi lain tidak memahami dasar negaranya," keluh Haeruddin Tahang, salah satu penonton.
Debat sesi pertama antara cabup juga berlangsung alot. Setiap pasangan diberikan kesempatan menyampaikan visi misinya secara singkat. Selanjutnya dilanjutkan tanya jawab. Setiap peserta diberikan kesempatan menjawab maupun memberikan pertanyaan ke kandidat lainya.
Debat cabup dipandu Dr Hasrullah, MA. Topik debat soal Demokrasi dan Otoda Berbasis Jati Diri Bangsa. Debat itu diikuti tujuh pasangan yakni Soetomo-Aris Muhammadia, HA Kaswadi Razak-A Rizal Mappatunru, A Taufan M-Sukman, Samsu Niang-A Hendra, HA Herdi-Basrah G, Andi Sarimin-KM Sulaeman dan HA Sulham-Supriansa.
Debat kemarin juga sempat diwarnai incident. Di mana sejumlah anggota Panwascam tidak diperbolehkan masuk ke ruangan debat. Mereka tidak diizinkan petugas keamanan masuk sebab tidak memakai ID Card.
Kejadian tersebut menimbulkan protes dari kalangan panwas. Anggota panwas menggelar aksi damai menyikapi kejadian tersebut.
CALON WAKIL BUPATI TAK HAPAL PANCASILA,...APA KATA DUNIAA ????
Rabu, 16 Juni 2010
Mufa1st
Debat kandidat calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) hari terakhir lebih menarik dan berlangsung alot dibanding dua hari sebelumnya. Acara tersebut juga diwarnai kejadian menarik saat berlangsung debat cawabup.
Saat sesi tanya jawab, enam cawabup tidak bisa menghafal Pancasila. Kejadian tersebut sontak menjadi bahan tertawaan penonton yang rata-rata pendukung setiap kandidat.
Kejadian bermula saat giliran kandidat nomor urut empat, A Hendra meminta semua kandidat menghafal Pancasila. Cawabup nomor urut lima, Basrah Gising yang mendapat kesempatan pertama tidak bisa menghafal sempurna setiap sila pancasila. Bahkan ada kandidat yang menghafal pancasila namun terbolak balik.
Di antara tujuh cawabup, yang menghafal secara lancar Pancasila hanya Supriansa. Supriansa juga terlihat lebih menguasai setiap pertanyaan dan jawaban dari kandidat lain.
Kejadian lucu kembali terjadi ketika giliran Basrah memberikan pertanyaan pada kandidat lain. Secara khusus, Basrah meminta penanya sebelumnya, A Hendra untuk juga menghafal pancasila. Ternyata, Hendra juga tidak bisa menghafal secara sempurna setiap sila Pancasila. Hal tersebut kembali menjadi bahan tertawaan penonton.
Untungnya moderator dr Muhammad Akbar kembali mencairkan suasana. Akbar sendiri mengangkat tema pembangunan pendidikan dan kesehatan.
"Sebagai warga negara kejadian tersebut adalah tamparan keras dan memalukan. Bagaimana bisa memilih calon pemimpin yang di sisi lain tidak memahami dasar negaranya," keluh Haeruddin Tahang, salah satu penonton.
Debat sesi pertama antara cabup juga berlangsung alot. Setiap pasangan diberikan kesempatan menyampaikan visi misinya secara singkat. Selanjutnya dilanjutkan tanya jawab. Setiap peserta diberikan kesempatan menjawab maupun memberikan pertanyaan ke kandidat lainya.
Debat cabup dipandu Dr Hasrullah, MA. Topik debat soal Demokrasi dan Otoda Berbasis Jati Diri Bangsa. Debat itu diikuti tujuh pasangan yakni Soetomo-Aris Muhammadia, HA Kaswadi Razak-A Rizal Mappatunru, A Taufan M-Sukman, Samsu Niang-A Hendra, HA Herdi-Basrah G, Andi Sarimin-KM Sulaeman dan HA Sulham-Supriansa.
Debat kemarin juga sempat diwarnai incident. Di mana sejumlah anggota Panwascam tidak diperbolehkan masuk ke ruangan debat. Mereka tidak diizinkan petugas keamanan masuk sebab tidak memakai ID Card.
Kejadian tersebut menimbulkan protes dari kalangan panwas. Anggota panwas menggelar aksi damai menyikapi kejadian tersebut.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar